INILAH.COM, Cimahi - Pada Pilwalkot Cimahi 2012 ini, Koalisi Merah Putih menawarkan pasangan calon gabungan dari wirausahawan dan birokrat. Koalisi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengusung Supiyardi dan Encep Saepulloh.
Ketua DPD PKS Kota Cimahi Santoso Anto mengatakan, penggabungan pasangan calon itu melalui proses panjang selama hampir satu tahun.
"Kita di koalisi sengaja mencalonkan Supiyardi yang memiliki backgraound wirausahawan yang berani bermanuver karena Cimahi ini minim sumber daya alam. Apalagi, dalam diri pengusaha itu dia memiliki filosofi higk risk high return yang sangat diperlukan untuk melakukan perubahan di Cimahi," kata Anto usai pendeklarasian di Baros Banteng Center (BBC), Minggu (17/6/2012).
Dia menganalogikan, keberanian calon wali kota itu cocok digabungkan dengan Encep Saepulloh sebagai calon wakil wali kota. Terlebih, kata dia, Encep menjadi birokrat di Kota Cimahi ini selama 26 tahun. "Jadi, kita tahu, keapikan Encep," imbuhnya.
Sedangkan, Ketua DPC PDIP Kota Cimahi Denta Irawan mengatakan gabungan ini berubah nama yang semula Koalisi Pancasila itu menjadi Koalisi Merah Putih. Sebab, koalisi ini hanya terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Merah Putih mencerminkan menyatunya nasionalisme dan nilai-nilai religius," katanya. Dia menyebutkan, berdasarkan keputusan partai, Supiyardi menjadi calon wali kota sedangkan Encep Saepulloh menjadi calon wakil wali kota.
"Kang Supiyardi memiliki latar belakang wirausahawan yang terbiasa bertindak gesit dan tepat. Apalagi, sebagai anggota lagislatif merupakan bekal yang cukup untuk mengelola pemerintahan. Untuk itu kita mengusung dia sebagai calon wali kota," jelasnya seraya mengatakan pihaknya membuka pintu lebar-lebar kepada partai politik yang ingin bergabung.
Sedangkan, Denta menyebutkan Encep sebagai calon wakil wali kota memiliki pengalaman. Sebab, dia merupakan birokrat yang mengabdikan hidupnya selama 26 tahun membangun Kota Cimahi. Untuk penyebutan, Denta mengatakan pasangan itu dikenal dengan pasangan SAE, kependekan dari kedua nama calon itu.
Sementara itu, Supiyardi mengaku hingga kini terkait visi, misi, dan program itu masih digodok bersama secara musyawarah. Namun, dia menegaskan, background sebagai pengusaha itu akan dibawa untuk mengelola tata pemerintahan Kota Cimahi lima tahun ke depan.
"Saya akan bawa etis seorang wirausahawan. Kami akan menawarkan program kepada publik untuk kesejahteraan. Yang pasti, kita ingin warga Cimahi itu tidak hanya bercita-cita sebagai pegawai saja, tapi sebagai pengusaha," bebernya.
Dari pantauan INILAH.COM, usai pendeklarasian pasangan SAE itu diarak menuju Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Cimahi. Lebih dari seribu kader dan simpatisan PKS dan PDIP mengantarkan dengan cara berkonvoi menggunakan berbagai macam kendaraan.
Tim pemenangan pasangan SAE, Gunadi Taufik mengatakan pihaknya akan secara marathon menyusun strategi pemenangan dimulai dengan pembentukan tim besar sebagai support system. Tim besar akan dibentuk melalui rapat kerja gabungan yang melibatkan lebih dari 100 orang tim pemenangan. Untuk itu, pihaknya menerapkan pemenangan berbasis manajemen tempat pemungutan suara (TPS). [ito]