Situ Ciseupan di Kampung Ciseupan RW 07 Kel. Cibeber, Kec.
Cimahi Selatan sangat berpotensi menjadi tujuan wisata alam di Kota Cimahi.
Hanya sayangnya, hingga sekarang Pemkot Cimahi belum mengambil langkah apa pun
untuk mengembangkan wilayah itu sehingga dibiarkan telantar. Padahal jika
kawasan tersebut digarap, bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) yang
cukup berlimpah.
Hal itu disampaikan anggota dewan dari Komisi II, H. Supiyardi, S.Pd. ketika dihubungi, Senin (26/12). Menurutnya, Kota Cimahi sangat minim objek wisata sehingga masyarakat lebih memilih pergi ke Bandung atau Jakarta untuk berlibur.
"Coba kalau dimaksimalkan, tempat itu bisa menghasilkan PAD. Masyarakat juga tak perlu jauh-jauh kalau ingin rekreasi. Sekarang tinggal mau enggak pemkot membiayai untuk menata kawasan tersebut," ujarnya.
Untuk ukuran danau, Situ Ciseupan tergolong kecil hanya memiliki luar area 15 ha. Namun dilihat dari kultur alam, Ciseupan sangat layak jadi objek wisata. Situ itu dikelilingi gunung yang asri, dan terdapat lokasi pemancingan yang paling besar di Kota Cimahi dengan luas kolam 50 x 100 m.
"Kalau ditata secara cermat, situ itu sebenarnya menawarkan pemandangan yang cukup indah. Udara yang berembus di Situ Ciseupan cukup sejuk, karena situ itu dikelilingi oleh tebing-tebing bekas pengerukan pasir. Di atas tebing tumbuh pepohonan berwarna hijau, yang menyamarkan keberadaan rumah penduduk dan jalan raya," papar Supiyardi.
Ia menyebut aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Ciseupan yaitu wisata olahraga alam seperti bersepeda, outbound, off-road, flying fox. Di Ciseupan ini juga dapat dilakukan wisata air seperti berperahu dan memancing karena memiliki danau yang sangat indah di tengah-tengah luasnya hamparan sawah.
Sejak Kota Cimahi menjadi otonom, lanjutnya, perkembangan dunia pariwisata jalan di tempat sehingga diperlukan langkah strategis untuk pengembangan berbagai aset pariwisatanya.
"Selama ini pengembangan pariwisata Cimahi terhambat lantaran terbentur anggaran. Karena minimnya anggaran, maka sejumlah potensi wisata tidak maksimal," ujar Supiyardi
Tapi sayang, akses jalan menuju situ kurang mulus. Terdapat beberapa jalan yang masih berlubang. Jalan alternatif dari Jln. Cibeber melewati Kp. Ciseupan juga sangat sempit, dan hanya bisa dilewati oleh sepeda motor.
"Saya sempat dapat informasi, Pemkot Cimahi masih menunggu investor yang tertarik untuk mengembangkan Situ Ciseupan sebagai tujuan wisata. Tapi, sebaiknya pemkot aktif mencari investor bukan malah menunggu," cetusnya.
Selain berbentuk danau, Ciseupan merupakan salah satu daerah resapan air di Kota Cimahi. Pemandangan alam yang sangat indah merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki Ciseupan. Situ itu terbentuk ketika proyek galian pasir di wilayah Kp. Ciseupan terhenti pada tahun 1990-an. Lubang bekas galian pasir seluas lebih dari empat hektare itu terbentang mengelilingi Kp. Ciseupan RT 03 dan 06.
http://dishut.jabarprov.go.id/?mod=detilBerita&idMenuKiri=&idBerita=2204
Hal itu disampaikan anggota dewan dari Komisi II, H. Supiyardi, S.Pd. ketika dihubungi, Senin (26/12). Menurutnya, Kota Cimahi sangat minim objek wisata sehingga masyarakat lebih memilih pergi ke Bandung atau Jakarta untuk berlibur.
"Coba kalau dimaksimalkan, tempat itu bisa menghasilkan PAD. Masyarakat juga tak perlu jauh-jauh kalau ingin rekreasi. Sekarang tinggal mau enggak pemkot membiayai untuk menata kawasan tersebut," ujarnya.
Untuk ukuran danau, Situ Ciseupan tergolong kecil hanya memiliki luar area 15 ha. Namun dilihat dari kultur alam, Ciseupan sangat layak jadi objek wisata. Situ itu dikelilingi gunung yang asri, dan terdapat lokasi pemancingan yang paling besar di Kota Cimahi dengan luas kolam 50 x 100 m.
"Kalau ditata secara cermat, situ itu sebenarnya menawarkan pemandangan yang cukup indah. Udara yang berembus di Situ Ciseupan cukup sejuk, karena situ itu dikelilingi oleh tebing-tebing bekas pengerukan pasir. Di atas tebing tumbuh pepohonan berwarna hijau, yang menyamarkan keberadaan rumah penduduk dan jalan raya," papar Supiyardi.
Ia menyebut aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Ciseupan yaitu wisata olahraga alam seperti bersepeda, outbound, off-road, flying fox. Di Ciseupan ini juga dapat dilakukan wisata air seperti berperahu dan memancing karena memiliki danau yang sangat indah di tengah-tengah luasnya hamparan sawah.
Sejak Kota Cimahi menjadi otonom, lanjutnya, perkembangan dunia pariwisata jalan di tempat sehingga diperlukan langkah strategis untuk pengembangan berbagai aset pariwisatanya.
"Selama ini pengembangan pariwisata Cimahi terhambat lantaran terbentur anggaran. Karena minimnya anggaran, maka sejumlah potensi wisata tidak maksimal," ujar Supiyardi
Tapi sayang, akses jalan menuju situ kurang mulus. Terdapat beberapa jalan yang masih berlubang. Jalan alternatif dari Jln. Cibeber melewati Kp. Ciseupan juga sangat sempit, dan hanya bisa dilewati oleh sepeda motor.
"Saya sempat dapat informasi, Pemkot Cimahi masih menunggu investor yang tertarik untuk mengembangkan Situ Ciseupan sebagai tujuan wisata. Tapi, sebaiknya pemkot aktif mencari investor bukan malah menunggu," cetusnya.
Selain berbentuk danau, Ciseupan merupakan salah satu daerah resapan air di Kota Cimahi. Pemandangan alam yang sangat indah merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki Ciseupan. Situ itu terbentuk ketika proyek galian pasir di wilayah Kp. Ciseupan terhenti pada tahun 1990-an. Lubang bekas galian pasir seluas lebih dari empat hektare itu terbentang mengelilingi Kp. Ciseupan RT 03 dan 06.
http://dishut.jabarprov.go.id/?mod=detilBerita&idMenuKiri=&idBerita=2204
0 komentar:
Posting Komentar