Senin, 14 Mei 2012

Kemenangan Penuh Ujian


“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
(QS Al-Baqarah ayat 214)

Sahabat,
Begitu kencang hembusan tantangan bagi calon pemenang sejati. Ia akan ditempa dengan tumbukan-tumbukan dahsyat cobaan dan ujian yang silih berganti menghujam deras ke raganya. Mungkin ini akan melemahkan daya tahan tubuhnya yang mengalami banyak luka ketika melewati kejadian luar biasa tersebut. Akan tetapi, tahukah kita fikiran dan jiwanya secara alami akan perlahan menjadi antidote atau penawar atau bahkan pendeteksi bagi pribadinya untuk tidak jatuh kelubang derita yang sama.

Sahabat,
Dunia ini jika tidak bersatu dengan permasalahannya, takkan membuat pelajaran berarti bagi hamba-hamba Alloh untuk berfikir dan berpegang teguh melaksanakan atas apa yang diperintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya. Para pribadi Hamba ini akan termotivasi terus-menerus secara stimultan ditempa untuk menjadi pribadi tangguh yang penuh kesyukuran. Alhasil, ia takkan mudah berputus asa atau hanya lintasan di benaknya pun tentang patah semangat sudah menguap menjadi sesuatu yang tak berarti lagi.

Sahabat,
Banyak keraguan menyeruak tentang kapasitas suatu kepemimpinan untuk meraih kemenangan. Tahukah kita saudaraku, sesungguhnya sejarah menceritakan banyak nostalgia yang bakal terulang prihal kemenangan-kemenangan yang akan terjadi di luar nalar manusia. Seharusnya kita bisa mengambil banyak hikmah dalam terjadinya perang Mut’ah.  Ketika kaum Muslimin yang hanya 3000 pasukan melawan 200.000 pasukan romawi dan sekutunya menang dalam pertempuran. Di satu sisi mereka memiliki strategi yang luar biasa dari pimpinan mereka Kholid bin Walid yang tidak pernah diperhitungkan kepemimpinannya sebelumnya. Tapi disisi lain jiwa mereka yang paling luar biasa adalah rasa tak kenal gentar dan patah arang untuk maju terus menerus berjuang walau tenaga dan tubuh hampir habis dan penuh luka.

Sahabat,
Saat ini kuantitas bukanlah hal utama yang menjadi penentu hasil, tapi sudah sampai mana kualitas kita mengevaluasi gerakan dakwah kita dan bergerak kembali dengan capaian kemenangan yang jelas sesuai yang umat dan masyarakat ini butuhkan. Rangkul erat hati, fikiran dan jiwa mereka agar kelak tubuh mereka mampu beraksi serta beramal sholeh yang sama dengan kita. Dalam barisan pemenangan yang Alloh janjikan hasilnya bagi para pejuang sejati

Sahabat,
Kita mengeluh dengan pengeluaran sebagian kecil uang kita karena kita tidak membayangkan betapa besarnya biaya jihad para sahabat. Mulai dari membeli unta atau kuda, baju besi sampai senjata. Kita mengeluhkan masyarakat kita yang tidak juga menyambut dakwah sementara Zaid, Ja’far, dan Ibnu Rawahah bahkan tak pernah mengeluh meskipun berhadapan dengan 100.000 pasukan musuh. Kita merasa berat dan seringkali mengeluh karena kita tak memahami bahwa perjuangan Islam resikonya adalah kematian. Maka yang kita alami bukan apa-apa dibandingkan tombak yang menghujam tubuh Zaid bin Haritsah. Yang kita keluhkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sabetan pedang yang memutuskan dua tangan Ja’far bin Abu Thalib dan membelah tubuhnya. Yang kita rasa berat tidak seberapa dibandingkan luka-luka di tubuh Ibnu Rawahah yang membawanya pada kesyahidan

Lalu pantaskah kita berharap Rasulullah menangis karena kematian kita? Pantaskah kita berharap malaikat datang menyambut kita? Atau bidadari menjemput kita? Kemudian pintu surga dibukakan untuk kita? Atau Pantaskah kita meraih kemenangan di Kota Cimahi ini?
Semua pertanyaan hanya mampu dijawab oleh diri kita sendiri

“ Cepat atau lambat Alloh akan memberikan Kemenangan bagi umat Islam, dan untuk meraih kemenangan itu Alloh SWT menciptakan kondisi tertentu sebagai ujian bagi keimanan kaum muslimin”
(Al Awlaki)
     

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Dea Sunarwan | for Gema Keadilan Cimahi - Facebook Gema Keadilan Cimahi